TANZIH yang TULUS dari PENYAIR TAWADU’

Gaya & Performa16 Dilihat

Setiap orang harus bekerja jika ingin hidup. dan manakala membincangkan pekerjaan, berarti memasuki wacana rutinitas atas perintah sang bos

Jika seseorang bekerja pada institusi. dan jika seseorang itu bergerak di sektor wirausaha, mau gak mau harus menuruti perintah pasar atau konsumen.

Jika rutinitas berlangsung terus menerus tanpa jeda, akan memasuki jebakan “buntu jiwa”. Maka untuk menghindari itu, seseorang butuh kelonggaran. Dan kelonggaran bisa diupayakan pada jadwal-jadwal tertentu dan –ini yang penting– bagaimana berusaha memasuki _wektu suwung_ dengan bertasbih, berucap syukur, memuji atas keagunganNYA.

Dalam terminologi kekinian, suasana sebagaimana disinggung pada alinea ke-2 tinjauan ini, biasa disebut dengan : kontemplasi.

Tidak setiap penyair paham tentang hal itu.

Namun, sebagai penyair, M. Rohanudin menyadari suasana tersebut. Jika puisi-puisi panjangnya pada buku kumpulan puisi “Bicaralah yang Baik-Baik” cenderung naratif realistis, maka puisi-puisi pendeknya pada buku kumpulan itu jatuh pada suasana kontemplatif, sarat perenungan : naratif bening.

Mari kita renungkan puisi berjudul ‘Bertasbih’ pada halaman 32 buku kumpulan puisi itu.

_BERTASBIH_

_bila waktunya sampai,_

_begitu dalam_

_bukan sekadar milikku_

_melainkan kesempurnaan yang diciptakan hingga begitu lekat_

_ketulusan putih,_

_putih cemerlang_

_itulah derajat paling tinggi_

_dan bertahta di atas keningku_

Puisi ini deskripsi pengakuan akan kesempurnaan dan kesucian Sang Khaliq : Allah SWT.

Disini Rohanudin menggunakan bahasa jiwa yang sublim, kristalisasi dari simbol-simbol keagunganNYA.

Hal ini ditegasi penyair kelahiran Sumenep, Madura, ini dalam baris-baris :

_kesempurnaan yang_ _diciptakan hingga_ _begitu lekat_

_ketulusan putih,_

_putih cemerlang_

Ya, _tanzih_ yang tulus dari penyair tawadu’ ini atas kesempurnaanNYA : _putih cemerlang_. Implementasi rasa syukur dan pengabdian M. Rohanudin atas nikmat yang diberikan Sang Pemilik Hidup. (_Amang Mawardi_).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *