Sidak Komisi B Surabaya, Evaluasi Proyek Revitalisasi Rp7,9 Miliar Pasar Kembang

Politik431 Dilihat

SURABAYA – Proyek revitalisasi Pasar Kembang senilai Rp7,9 miliar itu ditargetkan rampung pada 16 Mei 2025 itu disebut telah mencapai progres 90 persen. Komisi B DPRD Kota Surabaya langsung mengambil langkah dengan meninjau lokasi.

Faridz Afif, Ketua Komisi B DPRD Surabaya sesampainya di lokasi menyampaikan bahwa pembangunan sisi utara pasar telah rampung dan hanya menunggu waktu peresmian.

“Ini di sisi utara sudah selesai semua, tinggal peresmian benar ya, Pak Dirut,” tegas Faridz kepada Dirut PD Pasar Surya saat berada di lokasi, Kamis (8/5/2025).

Target Penyelesaian

Meskipun demikian, Faridz tidak menutup mata terhadap sejumlah pekerjaan yang belum selesai, khususnya di sisi selatan pasar.

Dia menyebut sudah ada komunikasi dengan Bank Jatim terkait rencana bantuan lanjutan untuk penyelesaian pembangunan.

Selanjutnya, Faridz menekankan pentingnya penataan pasar secara menyeluruh agar lebih layak dan dapat menjadi ikon kota. “ Ini adalah ikon

Pasar Kembang Surabaya, jadi masih perlu banyak pembenahan, baik tampilan luar maupun fasilitas dalamnya. Kalau tempat baru, ya seperti meja-meja pedagang juga perlu ditata bagus,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengingatkan agar pengelolaan surat sewa stand tidak luput dari pengawasan. Faridz mengkritisi praktik lama yang kerap menimbulkan masalah. “Selama ini klasik, ada yang sewa sampai 30 tahun, ini yang perlu kita cek lagi agar tidak kecolongan,” tegasnya.

Adanya pendampingan hukum dari Datun Kejari Perak disebut telah dilakukan untuk memastikan legalitas proyek.

“Alhamdulillah saat ini sudah didampingi juga oleh Datun Kejari Perak dan disepakati bahwa progres sudah 90 persen lebih. Tanggal 16 Mei ditargetkan selesai dan 17 Mei bisa dilakukan serah terima,” jelas perwakilan PD Pasar Surya.

Di sisi lain, Agus Priyo, Direktur Utama PD Pasar Surya, menambahkan bahwa kerja sama dengan Bank Jatim dilakukan dalam bentuk skema bisnis murni. “Nantinya akan ada pengelolaan titik reklame yang keuntungannya dialokasikan untuk pembangunan lanjutan,” jelasnya. Ia menekankan bahwa konsep tersebut dirancang agar tidak membebani APBD.

Agus juga memaparkan kapasitas baru pasar pasca-revitalisasi. “Lantai 2 ada 260 unit kios, dan kalau ditambah hasil kerja sama dengan Bank Jatim, bisa mencapai 400 pedagang. Mereka bahkan minta tambah, artinya ini menunjukkan animo yang tinggi,” ungkapnya.

Soal fasilitas umum, seperti parkir dan keamanan, Agus menjelaskan bahwa lahan untuk 40-50 mobil telah disiapkan, dan area motor dirancang fleksibel meskipun sebagian lahan terpotong pembangunan tangki air darurat. “Tangki itu dibangun sebagai antisipasi bencana seperti kebakaran,” katanya.

Di akhir kunjungan, Komisi B juga menyoroti persoalan kebersihan dan ketertiban. Sampah yang masih terlihat di area depan pasar dan beberapa area dalam yang belum rapi menjadi catatan serius untuk segera ditindaklanjuti.

Budi Leksono yang juga hadir dilokasi proyek mendampingi Ketua Komisi B DPRD Surabaya dicegat awak media untuk dimintai pendapatnya. Ada masalah apa, hingga Rombongan Komisi B melakukan sidak secara mendadak.

“Iya kami dapat informasi bahwa Proyek Revitalisasi Pasar Kembang ini harus dikebut, katanya sudah mencapai 90 persen, makanya kami turun mengecek ke lapangan dan memberikan solusi dari sisi mana yang harus dikebut dalam mendekati finis penyelesaian” ujar Budi Leksono.

Selanjutnya juga disampaikan bahwa sistem penataan pasar juga harus di sesuaikan dengan aspek legalitas dan monetisasi, agar praktik sewa jangka panjang yang bermasalah jangan sampai terulang seperti sistem lama. Termasuk dokumen-dokumen kepemilikan stand saat ini tengah dibenahi secara administratif, tambah Budi Leksono yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP-Pan DPRD Surabaya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *