SURABAYA – Padepokan Gunung Pegat (PGP) menggelar Halal Bihalal dan memperingati hari ulang tahun yang ke 18. Acara ini dipimpin Romo Sukardji dari Tengger dan dilaksanakan pada hari Minggu (20/04) digelar di area makam Eyang Yudo Kardono yang berlokasi di Jalan Cempaka No. 25 Kota Surabaya.

Dalam kesempatan itu, Romo Wisnu selaku Ketua Umum PGP menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan pertemuan yang kedua kalinya, dalam rangka silaturahmi bersama seluruh padepokan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Romo Wisnu mengatakan halal Bihalal dan juga HUT ke 18 padepokan Gunung Pegat ini dihadiri para tokoh budaya dan spiritual dari berbagai padepokan yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Kegiatan budaya ini telah dilakukan setiap tahun. Pada Setiap satu Syawal kami selalu menggelar acara seperti Ini, dan saat ini adalah kegiatan yang sudah dua kali menggelar pertemuan sekaligus berhalal bihalal, semoga kedepan tidak ada halangan dan bisa berlanjut melaksanakan kegiatan seperti ini lagi dan bisa melestarikan kegiatan yang bertujuan menguri-uri kebudayaan lokal asli masyarakat jawa. ujar Romo Wisnu didepan audien yang hadir.
“Semoga temen-temen donatur bisa lebih semangat dan bisa menggelar kegiatan ini kembali dan rencananya tahun depan kegiatan akan dipindah ke wilayah Sidoarjo.” sambung Wisnu.
Di sisi lainnya, Ki Madiro Ketua Empel di kota Surabaya, mengatakan Halal Bihalal dan HUT ke 18 Padepokan Gunung Pegat ini merupakan bentuk kekompakan, kerukunan dan keguyuban Saudara-saudara yang sepaham arti kebudayaan jawa, sehingga bisa bersama-sama berniat membangun dan melestarikan adat jawa seperti yang dilihat sekarang.
Mardiro juga mengartikan arti Empel KI, Empel KI adalah madesuhur kepercayaan kepada Tuhan yang maha Esa Indonesia. Atau disebut pelestari spritual kearifan lokal Budaya Nusantara. katanya.
Menurut Madiro, kegiatan Halal Bihalal dan HUT 18 tahun Padepokan Gunung Pegat merupakan kepercayaan orang kejawen, di Surabaya yang tercatat sebanyak 25 dan kini sudah menjadi 15 komunitas.
“Kami Empel KI tiap tahun sudah dipercaya oleh walikota Surabaya. tiga kali mengadakan ruwat bumi, Ruwat Suketo bumi kota Surabaya. Mungkin tanggal 31 Maret ini akan gelar Ruat Bumi di Tugu Pahlawan rencanya.” Ujar Mardiro.
Kegiatan awal halal Bihalal dan HUT ke 18 tahun padepokan Gunung Pegat dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan, lalu diisi dengan lagu tradisi jawa (sinden) dan tari Remo.
Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga di ikuti dengan tradisi potong tumpeng dan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Romo Sukardji dari Tengger, pada pukul 13.00.wib, hingga selesai.@kelvin.