Buleks Turun Sidak di Area Serambi Ampel, Ternyata Belum Maksimal

Kabar Utama361 Dilihat

Buleks Mendorong Agar Serambi Ampel Lebih Hidup dan Menjadi Pusat Wisata Kuliner

Kantor Berita Surabaya – Dirasa nampak memprihatinkan kondisi Wisata kuliner Serambi Ampel yang diresmikan Pemkot Surabaya pada 5 Maret 2024 lalu, hingga kini masih sepi pengunjung.

Hal ini yang membuat Anggota Komisi B DPRD Surabaya mengunjungi dan melihat langsung di area Serambi Ampel didampingi Camat Semampir M. Yunus, Kamis 19/12/2024.

Awalnya diharapkan menjadi Icon Wisata Kuliner Kota Surabaya, namun harapan yang pernah digaungkan Walikota Eri Cahyadi beberapa waktu lalu ternyata belum maksimal

Diketahui, meskipun sudah ada 161 pedagang yang seharusnya menempati stand di lokasi tersebut, banyak di antaranya yang belum membuka jualan, sehingga dibutuhkan berbagai solusi dan langkah-langkah

Budi Leksono, Anggota Komisi B DPRD Surabaya, yang akrab dipanggil Buleks ini mengungkapkan keprihatinannya setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi wisata kuliner tersebut.

Buleks juga menilai meskipun investasinya besar dan telah digelontorkan untuk revitalisasi, hasilnya belum maksimal. Lalu bagaimana solusinya.

“Padahal, fasilitasnya sudah lengkap dan bangunannya bagus, seharusnya bisa meningkatkan perekonomian, namun kenyataannya Serambi Ampel masih sepi pengunjung,” kata Buleks kepada awak media, Kamis (19/12).

Buleks mendorong dan menekankan pentingnya strategi pemasaran yang lebih kreatif dan inovatif untuk menarik lebih banyak pengunjung.

Budi Leksono juga mengusulkan agar perusahaan swasta dapat berkontribusi melalui program CSR, misalnya dengan menyediakan mural atau modifikasi lainnya untuk menambah daya tarik.

Selain itu, Buleks memberikan pola pandang agar suasana di Serambi Ampel lebih hidup dengan menghadirkan musisi jalanan, menciptakan suasana santai dan nyaman bagi pengunjung.

“Revitalisasi bukan hanya soal fisik, tapi juga bagaimana menarik orang untuk datang dan menikmati fasilitas yang tersedia, yang penting pola pengelolaannya benar-benar serius” ujar Budi Leksono.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *