BLORA – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB bekerjasama dengan UPTD Puskesmas Kabupaten Blora, melaksanakan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi secara dini penyakit TBC dan HIV pada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dan penyelamatan penyakit TBC dan HIV, khususnya di lingkungan Rutan Blora. Sabtu siang (30/11/2024)
Kepala Rutan Blora, Budi Hardiono, dalam keterangannya menyampaikan, “Pemeriksaan rutin ini adalah bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan kesehatan WBP tetap terjaga. Hal ini sejalan dengan upaya kami dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat dan aman.” Ujarnya.
Sebanyak 54 orang WBP mengikuti pemeriksaan kesehatan yang meliputi pemeriksaan TBC dan Voluntary Counselling and Testing (VCT) untuk HIV. Pemeriksaan ini dilakukan oleh tim medis dari UPTD Puskesmas Kabupaten Blora yang memiliki pengalaman dalam penanganan kedua penyakit tersebut.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dari 52 WBP yang menjalani VCT, semuanya dinyatakan negatif, sementara 2 orang terdeteksi reaktif dan akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut. Pada pemeriksaan TBC, dari 54 orang WBP yang diperiksa, 52 orang dinyatakan negatif, dan 2 orang terindikasi suspek. Tindakan cepat langsung dilakukan dengan melakukan pemeriksaan lanjutan menggunakan metode Tes Cepat Molekuler (TCM).
Kepala Rutan Blora, Budi Hardiono, menegaskan bahwa Rutan Blora akan terus meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menjamin pelayanan kesehatan terbaik bagi WBP. “Kami ingin memastikan bahwa hak atas kesehatan bagi setiap WBP dapat terpenuhi dengan baik,” tambahnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen Rutan Kelas IIB Blora dalam mendukung program kesehatan nasional, khususnya pemberantasan penyakit TBC dan HIV. Sinergi antara Rutan Blora dan Dinas Kesehatan Kabupaten Blora diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kesehatan secara masyarakat luas.
Dengan pemeriksaan rutin ini yang dilakukan secara berkala, Rutan Blora berharap dapat terus menjaga lingkungan yang sehat serta meminimalkan risiko penyebaran penyakit menular di dalam maupun di luar lingkungan masyarakat.(Slamet W)