Kantor Berita Opini – Mengaca dari Kasus tragis yang terjadi di Solok Selatan Sulawesi, kejadian Polisi tembak Polisi telah mengguncang citra hitam institusi Polri sekaligus menjadi pengingat akan besarnya risiko lintas aparat penegak hukum sendiri, terutama saat mereka menjalankan tugas pemberantasan kejahatan, baik soal narkoba, judi online, termasuk tambang ilegal.
Adanya indikasi pembiaran terhadap tambang ilegal yang membuka peluang bagi mafia tambang untuk memperluas jaringannya, sekaligus memperkuat asumsi bahwa aparat penegak hukum justru menjadi bagian dari masalah didalamnya.
Beberapa pemberitaan media hanya lewat saja, namun ketika Media memberi judul ada keterlibatan dan peran aparat, maka pihak terkait panggil wartawan untuk dimintai keterangan meskipun tidak ada kelanjutannya, namun aktivitas pelanggaran masih terus berjalan. Misalnya Tambang Galian C di Panceng Gresik.
Diketahui, Kapolri telah memberikan pernyataan yang jelas; tidak ada tempat bagi oknum yang melindungi para mafia tambang ilegal. Pernyataan ini harus di implementasikan di seluruh jajarannya dengan langkah-langkah konkret.
“Ada pepatah, ‘ikan busuk mulai dari kepalanya’. Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong,” kata Kapolri Listyo Sigit.
Pernyataan Kapolri itu disampaikan pada acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimmen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66 di Lembang pada 27 Oktober 2021 lalu.
Jika adanya dugaan keterlibatan atau pembiaran terhadap tambang ilegal, Judi Online dan Narkoba terbukti, pertama kapolda yang harus dicopot dari jabatannya. Permasalahannya masyarakat yang tidak berani melaporkan, kecuali LSM atau media, itupun rata-rata berhenti ditengah jalan. Namun jika yang mengusut pihak aparatnya sendiri bisa terjadi jeruk makan jeruk hingga saling tembak sesama polisi seperti kasus di Solok.
Kepercayaan Masyarakat terhadap Polri perlu dikembalikan
Kepercayaan masyarakat terhadap Polri perlu dipulihkan melalui tindakan nyata yang menunjukkan keberpihakan pada hukum dan keadilan. Berikan ruang sistem laporan masyarakat secara terbuka dan yakinkan bahwa laporan masyarakat akan segera ditindaklanjuti.
Perintah tegas Kapolri agar melaporkan oknum yang membekingi tambang ilegal adalah momen penting untuk memperbaiki citra Polri, khususnya di daerah-daerah yang lagi marak dan viral
Namun, keberhasilan upaya ini bergantung pada keberanian, komitmen, dan integritas seluruh jajaran Polri, mulai dari tingkat tertinggi hingga anggota di lapangan membutuhkan kepemimpinan yang tegas dan berani untuk menghadapi para mafia tambang ilegal.
Evaluasi kinerja dan integritas pejabat tinggi Polri di daerah harus menjadi gerbang prioritas Kepolisian di seluruh wilayah Republik guna mengembalikan citra Polri sesuai Presisi.
Polri Tidak Boleh Kalah
Sebagai aparat penegak hukum Polisi tidak boleh kalah dengan para mafioso, dan Polri jangan masuk dalam lingkaran mafia.
Jika Polri gagal menunjukkan tindakan konkret, masyarakat akan semakin kehilangan kepercayaan, dan para mafia akan semakin mengakar. Kini saatnya bagi Polri, khususnya para Kapolda, untuk menunjukkan bahwa hukum benar-benar ditegakkan tanpa kompromi.
Maka kejahatan berat oleh para mafia tambang ilegal, Narkoba dan Judol harus secepatnya diberangus secara tuntas, bila perlu di hukum mati, karena akibat permasalahan tiga pelanggaran berat tersebut bisa merugikan negara bahkan ada upaya membinasakan generasi penerus bangsa.(*)
#Penulis: Gatot Irawan Pemred Panjinasional.net dan Ketua DPW AWDI Jatim.