SEMARANG – Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melakukan aksi demo di Jalan Prof Dr Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin, 25 November 2024 sore.
Mereka menuntut pemerintah dan instansi terkait memaksimalkan edukasi keselamatan di jalan. Terutama kepada para sopir, pengusaha transportasi, jasa angkutan barang, maupun perusahaan industri yang memanfaatkan jalan raya.
Aksi demo tersebut sebagai bentuk keprihatinan atas terjadinya musibah truck tronton rem blong yang menyasak pertokoan di Ngaliyan, Kamis lalu. Dikabarkan, musibah kecelakaan lalu lintas tersebut mengakibatkan 2 orang meninggal di tempat kejadian dan 5 orang mengalami luka berat.
“Kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi. Karena itu kami mendesak agar Pemkot Semarang juga membuat jalur penyelamatan di sekitaran kawasan Silayur. Selain itu juga memperketat penerapan kembali jadwal jam truck besar melewati kawasan tanjakan dan turunan Silayur,” tandas
Bagas, mahasiswa Fakultas Syariah UIN Walisongo yang menjadi Koordinator Aksi Demo.
Pelaku aksi juga meminta agar pemkot, kepolisian, dinas perhubungan serta khususnya perusahaan yang menaungi truck tronton penyebab kecelakaan tersebut ikut bertanggung jawab atas pihak yang dirugikan.
“Dengan adanya pemaksimalan rasa tanggung jawab tersebut, diharapkan tidak terjadi lagi kejadian serupa karena para pihak cenderung lebih berhati-hati. Hal yang tak kalah pentingnya, pihak perusahaan juga harus benar-benar memastikan pengemudinya mematuhi aturan yang diberlakukan, tidak justru melanggarnya dengan misalnya bermuatan melebihi tonase, dan sebagainya,” jelasnya.(Mim)
Keterangan Poto:Truck tronton yang mengangkut aki, saat nyungsep di Toko Juzz, pertigaan Pengilon, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis 21 November 2024 lalu. (Foto/Dok/Mim).