Kantor Berita – Gelar Penggemblengan sebagai Pembekalan para menteri, wakil menteri, Utusan khusus Presiden hingga para kepala badan Kabinet Merah Putih di lapangan Akmil Lembah Tidar Magelang 24-27/10/2024, dilakukan seperti pola kemiliteran.
Sepertinya publik menganggap Euforia Show Force ini baru dilakukan di era Presiden Prabowo Subianto, mereka sedang digembleng secara jiwa dan raga, mental dan moralitas bernegara, Ibaratnya sebagai penggodokan spiritualisme dengan dimasukkan ke Kawah Candradimuka dengan harapan lahirnya manusia-manusia (pejabat) yang tahan mental, tahan uji dan jujur demi negara.
Namun Presiden Prabowo membantah jika pembekalan itu bersifat militerisasi, sedangkan pengamat militer menilai itu adalah militerisasi sipil.
Meski Presiden Prabowo membantah pembekalan itu bukanlah militeristik, tapi cara dia menggembleng menteri dan jajarannya melalui pelatihan di akademi militer adalah “bentuk pola militerisme dan militerisasi sipil oleh presiden terhadap menterinya”, kata pengamat militer sekaligus dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Al Araf dilansir dari bbc media.
“Saya tidak bermaksud membuat Anda militeristik, salah, bukan itu. The Military Way ditiru oleh banyak pemerintah terutama perusahaan-perusahaan. Inti dari semua adalah disiplin. Kedua, kesetiaan benar-benar minta saudara tidak setia kepada Prabowo, setia kepada bangsa dan negara Indonesia,” papar Presiden Prabowo, Jumat (25/10).
Meski sejumlah pengamat militer menyebut pembekalan semacam ini sebetulnya hal yang lazim dalam sebuah organisasi atau tim, tapi bagi kabinet pemerintah Indonesia, ini baru pertama kalinya dilakukan.
“Ini memang pertama kali dilakukan dalam konteks kabinet, dalam konteks pemerintahan,” kata Khairul.
“Tapi sebenarnya untuk di lingkaran pemerintahan bukan pertama kali,” lanjutnya.
Pembekalan sebelumnya
Diketahui, Penggemblengan di Akmil Magelang ini merupakan kelanjutan dari kegiatan di Hambalang. Sebelum dilantik, Prabowo sempat memberikan pembekalan selama dua hari. Materinya kala itu meliputi cara menghadapi jurnalis, geopolitik, kenegaraan, kepemimpinan hingga, materi khusus mengenai produk domestik bruto.
Presiden Prabowo dalam arahannya, menurut Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, meminta seluruh anggota kabinet bersatu dan saling membantu sebuah super team yang siap menjalankan pemerintahan.
Harapan untuk membuat super team yang solid bisa terwujud?
Disisi lain, Pengamat militer Beni Sukadis, ragu adanya pembekalan tiga hari tersebut akan bisa membuat Kabinet Merah Putih solid.
Pasalnya, jajaran pembantu Prabowo memiliki latar belakang yang beragam. Tidak semua berasal dari militer sehingga bisa disatukan melalui penggemblengan sistem militer.
“Jadi saya agak ragu ya bahwa kabinet ini akan cukup utuh dalam waktu setahun ya. Mungkin Pak Prabowo akan melakukan evaluasi,” jelas Beni.
Sementara Khairul Fahmi mengatakan, pembekalan ini sekadar menjadi pondasi atau awal untuk mencapai tujuan yang diharapkan pemerintah.
“Kalau kita simak, beberapa kali (Presiden Prabowo) juga menyampaikan, kabinet akan dievaluasi terus selama tiga bulan, enam bulan. Yang tidak bisa bergerak mengikuti ritme rekan-rekannya, ritme pemerintahnya, tentu harus siap diganti”.(*)