Tanda-tanda kiamat makin jelas!
Dari Hasil Survei terbaru menunjukkan bahwa banyak pakar iklim meramalkan pemanasan Bumi akan melebihi batas 1,5 derajat Celsius. Hal ini tentu saja melampaui target ambisius dari Kesepakatan Paris 2015.
Temuan ini dihasilkan dari survei yang melibatkan para penulis dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Dari 211 responden, mayoritas menyatakan pesimisme terhadap pencapaian target tersebut dengan alasan bahwa kebijakan yang diterapkan saat ini tidak cukup agresif untuk menekan emisi karbon.
Dilansir dari jalantikus.com 19/10/2024, Simak lebih lanjut tentang tanda kiamat semakin jelas menurut ilmuwan berikut ini.
Prediksi Suhu Bumi dan Dampaknya
Dampak dari tanda kiamat makin jelas ini sudah mulai dirasakan, terlihat dari fenomena ekstrem seperti gelombang panas, kebakaran hutan, kekeringan, dan banjir.
Sekitar 80 tahun ke depan, para ilmuwan memperkirakan suhu Bumi akan mengalami kenaikan yang signifikan. Sekitar 86 persen responden menganggap bahwa suhu Bumi dapat melampaui 2 derajat Celsius pada tahun 2100.
Jika dibandingkan, saat ini suhu Bumi telah meningkat sekitar 1,3 derajat Celsius dibandingkan dengan era pra-industri. Diperkirakan, perkembangan teknologi bisa mengurangi lima gigaton karbon dioksida per tahun pada 2050, yang dianggap sebagai batas terendah untuk memenuhi target Paris.
Hasil Survei Para Ilmuwan Bukan Prediksi Kiamat
Meskipun pesimisme ini sangat mencolok, bukan berarti tidak ada harapan. Damon Matthews, seorang penulis riset dan profesor di Departemen Geografi, Perencanaan, dan Lingkungan di Concordia University, menjelaskan bahwa hasil survei ini bukanlah prediksi pasti mengenai pemanasan yang akan datang.
“Respons-respons ini lebih merupakan gambaran keyakinan dalam komunitas ilmiah. Hasilnya sangat konsisten dengan prediksi sebelumnya jika kebijakan iklim saat ini tidak diperbaiki,” ungkap Matthews.
Dia menambahkan bahwa pandangan para ilmuwan tentang potensi perubahan iklim sangat penting. Namun, untuk mengurangi laju kenaikan suhu global, diperlukan perspektif dari masyarakat yang lebih luas.
“Ilmuwan memiliki keahlian dalam sistem iklim dan transisi energi, tetapi implementasi kebijakan dan perubahan sosial adalah yang menentukan seberapa cepat emisi dapat diturunkan,” tutupnya.
Semakin jelasnya tanda kiamat, masyarakat diharapkan lebih peduli dan terlibat dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga Bumi agar tetap dapat dihuni.(*)