Jombang – Pengaruh Dua pasangan calon (Paslon) Mundjidah-Sumrambah (MuRah) nomor urut 1 dan Warsubi-Salmanudin (WarSa) nomor urut 2 sama-sama memanfaatkan masa kampanye untuk adu kekuatan dengan cara menggaet masa dari berbagai elemen masyarakat guna merebut suara mereka.
Melansir pendapat dari Pengamat Politik di Jombang, Mukari menilai, sejauh ini dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Jombang sama-sama memiliki kekuatan dan potensi yang cukup besar untuk memenangkan kontestasi Pilkada 2024 ini.
Menurut Mukari, Kekuatan tersebut bisa dilihat dari pengalaman kedua pasangan calon yang memiliki rekam jejak memimpin pemerintahan. “Jika berbicara pengalaman politik, kedua Paslon memiliki cukup pengalaman di pemerintahan,” katanya dalam Podcast Ruang Jurnalis yang diakses NU Online Jombang, Minggu (13/10/2024).
Perbedaannya, Hj Mundjidah Wahab di level kabupaten, sedangkan H Warsubi di tingkat desa. Di samping itu, Hj Mundjidah Wahab jauh sebelumnya juga pernah menjadi anggota legislatif di Provinsi Jawa Timur. Sedangkan H Warsubi saat ini masih menjadi Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Jombang. Hal ini tentu menjadi pengalaman penting bagi keduanya untuk berebut suara guna memimpin Jombang ke depan.
BACA DULU:Pj-bupati-jombang-salurkan-bantuan-sosial-dana-bagi-hasil-cukai-hasil-tembakau-melalui-dinas-sosial
Ditinjau dari pengaruh partai pengusung, Mukari memaparkan memang terjadi perbedaan jumlah kursi DPRD. Paslon MuRah diusung empat parpol, yaitu PDIP, PPP dan Partai Demokrat yang menguasai 20 atau 40% dari 50 kursi DPRD Kabupaten Jombang periode 2024-2029, ditambah Partai Hanura, Nonparlemen.
Sementara Paslon WarSa diusung PKB, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, NasDem, serta partai nonparlemen PAN, Partai Gelora dan PSI. Lima partai parlemen menguasai 30 atau 60% dari 50 kursi DPRD Jombang periode 2024-2029.
“Meskipun ada perbedaan kekuatan partai, itu hanya sedikit dan tidak jomplang,” ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang ini.
Meskipun Paslon MuRah jumlah kursi di parlemen dari partai pendukung lebih kecil dari Paslon WarSa, namun PDIP menjadi partai pemenang Pemilu 2024. Dan partai ini di Jombang juga cukup besar pengaruhnya.
BACA DULU:Satpol-pp-jombang-dan-bea-cukai-kediri-amankan-ribuan-batang-rokok-ilegal
Disisi lain, Paslon WarSa mendapatkan dukungan dari Partai Gerindra, partai besar yang berhasil memenangkan Pilpres 2024. Tak bisa dipungkiri pula, jika partai besutan Prabowo Subianto ini menjadi partai pemenang ketiga di Jombang setelah PKB dan PDIP.
Dari pengamatan kekuatan itu, Mukari menyatakan, kedua Paslon bupati dan wakil bupati Jombang 2024 sementara ini sama-sama memiliki kekuatan yang besar.
Selain itu, kedua Paslon, MuRah dan WarSa juga mempunyai latar belakang yang beririsan dengan organisasi NU. Hj Mundjidah Wahab sebagai Nakhoda Muslimat NU sedangkan H Salmanudin Yazid (Gus Salman) pernah memimpin PCNU Jombang 2017-2022. Dengan begitu, kecenderungan Nahdliyin di Jombang dalam menentukan pilihannya masih cukup cair.
“Paslon 1 ada Bu Mundjidah yang sudah merawat Fatayat dan Muslimat NU sejak ia masih muda. Dan di Paslon 2 ada Gus Salman, Ketua PCNU Jombang periode sebelumnya,” ujar Mukari.(red*)