Angkatan Siber TNI Lebih Mudah Dibentuk karena Minim Beban

Kabar Utama74 Dilihat

Kantor Berita – Terbentuknya Angkatan Siber TNI bisa dinilai lebih mudah direalisasikan dibandingkan dengan matra-matra lain.

Menurut Andi Widjajanto Penasihat Senior Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45), jika terwujud maka Angkatan Siber TNI tidak akan terbebani dengan permasalahan pemeliharaan alutsista seperti angkatan matra lainnya.

“Tidak ada beban itu. Benar-benar mulai dari nol. Jadi, kalau perencanaannya ajeg dari awal ya akan lebih mudah menyiapkan angkatan siber, mungkin, daripada angkatan lain,” kata Andi Widjajanto di sela-sela seminar Lab 45 di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (8/10/2024) lalu.

Menurut Andi, pembentukan angkatan siber dimulai dari nol, sehingga lebih mudah dari segi perencanaan dan penganggaran, dilansir dari media kompas.

Selain itu, pilar-pilar angkatan siber saat ini sudah mulai dibentuk di tiga matra TNI, Mabes TNI, dan Kementerian Pertahanan.

Dalam satuan siber akan dipimpin oleh perwira tinggi TNI bintang satu. “Tinggal bergerak ke atas dan ke bawah. Bergerak ke bawah menyiapkan satuan taktikal, bergerak ke atas ke level regulasi, kebijakan, dan juga nanti komando di level bintang tiga atau bintang empat,” ujar mantan gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) itu.

Andi juga menilai, angkatan siber akan memainkan peran penting dalam menghadapi ancaman siber di masa depan. Satuan taktikal yang disiapkan bertugas menangani insiden-insiden siber yang menyerang sektor pertahanan dan mengancam kedaulatan negara.

Pembentukan angkatan siber dinilai Andi sangat realistis dilakukan di era pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menanggapi terbentuknya Angkatan Siber TNI, peneliti politik keamanan dari Sygma Research and Consulting (SRC), Ken Bimo Sultoni menegaskan pentingnya integrasi antara lembaga-lembaga keamanan siber di Indonesia dalam merespons ancaman digital yang semakin kompleks.

Menurut Ken Bimo Sultoni, upaya yang telah dilakukan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), TNI, dan Kepolisian perlu ditingkatkan dengan pendekatan yang lebih terkoordinasi.

Pada intinya, Ken Bimo menyambut baik pembentukan Skadron Pendidikan 506 Siber oleh TNI Angkatan Udara sebagai bagian dari upaya memperkuat pertahanan siber nasional.

“Inisiatif ini merupakan langkah yang signifikan, namun akan lebih efektif jika ada sinergi yang lebih baik antara semua lembaga yang terlibat dalam keamanan siber, termasuk BSSN dan institusi lainnya. Ancaman siber bersifat lintas sektor dan membutuhkan koordinasi lintas lembaga untuk menangkalnya secara optimal,” ujar Ken Bimo dalam pernyataannya, dikutip dari JatimUpdate.id(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *