Kantor Berita Surabaya – Adi Sutarwijono diprediksi paling kuat menjadi ketua DPRD Surabaya periode 2024-2029, meskipun dibuntuti Kader PDIP lainnya yang memungkinkan sebagai calon alternatif, hal ini sangat menarik perhatian masyarakat dan kalangan politisi Surabaya.
PDI Perjuangan sebagai partai pemenang dengan 11 kursi tentu mendapatkan jatah kursi tertinggi diantara partai lainnya. Namun masih menjadi teka-teki siapa sosok yang akan menduduki Ketua DPRD masih jadi misteri.
Sementara, kursi ketua dewan diduduki Adi Sutarwijono yang juga ketua DPC PDIP Surabaya. Dari kabar yang beredar, posisi Adi masih sangat mungkin digantikan oleh lainnya.
Pesaing terdekat Adi yakni, Baktiono yang merupakan politisi senior sekaligus sekretaris partai. Kemudian ada nama Arjuna Rizki, caleg new comer yang berhasil meraih suara tertinggi di antara caleg senior partai berlambang banteng tersebut.
Sedangkan nama lain yang diusulkan yakni, Budi Leksono, Syaifuddin Zuhri, Sukadar, Tri Didik Adiono, dan Siti Maryam.
Berdasarkan keterangan politisi senior PDIP Jatim, bahwa penunjukkan kursi pimpinan dewan tingkat kabupaten/kota diputuskan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Hal itu setelah pimpinan DPC mengusulkan 3 nama yang layak dipilih.
“Jadi pimpinan partai di daerah bersama fraksi akan mengusulkan tiga nama kandidat ke pimpinan pusat. Masing-masing dari kandidat tersebut merupakan politisi senior, caleg peraih suara terbanyak, dan satu lagi caleg perempuan,” terangnya kepada awak media, beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, DPP yang akan menentukan satu nama yang akan menjabat sebagai ketua DPRD. Sosok tersebut dipastikan berkompeten dan merupakan kader yang berintegritas. Sehingga dianggap layak menduduki kursi ketua dewan.
“Pimpinan partai di daerah bersama fraksi hanya mengusulkan, Yang menentukan tetap DPP lalu untuk kriterianya ya seperti itu,” jelasnya.
Meskipun demikian, prediksi paling kuat bahwa yang akan ditunjuk sebagai ketua DPRD periode mendatang sekiranya tetap Adi Sutarwijono. Menurutnya, Adi masih layak memimpin meski PDIP kehilangan 4 kursi dari periode sebelumnya.
“Sepertinya tetap Mas Awik (sapaan akrab Adi Sutarwijono). Sebab belum ada sosok lain yang bisa mengimbangi kecendekiawannya,” terangnya.
Disisi lain, kursi pimpinan dewan wakil ketua I, II, dan III yang tersisa akan diisi oleh caleg dari Gerindra, PKB, dan Golkar.
Hal tersebut berdasarkan perolehan suara parpol terbanyak. Gerindra meraih 8 kursi, PKB dan Golkar masing-masing 5 kursi namun yang unggul dalam perolehan suara dari PKS dan PSI.(*)