Kantor Berita – Selama Surabaya dipimpin Tri Rismaharini yang akrab dipanggil Bu Risma, sosok yang berkarakter Keras. Tegas. Bahkan kadang-kadang suka berlebihan emosinya. Itulah karakternya yang berhasil membawa kota Surabaya menjadi Metropolitan.
Tapi warga Surabaya merasa kagum ketika dia diusung PDI Perjuangan melawan Khofifah yang didukung 15 partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dibawah pengaruh Jokowi dan Prabowo.
Menurut pakar politik di Surabaya berpendapat, Keberanian PDI Perjuangan sudah berpikir matang saat memutuskan tanpa berkoalisi dengan Partai Politik lainnya dalam mengukur kekuatan dan kemampuan seorang Risma.
Pemimpin Berkarakter
Kita masih mengingat keberanian Risma saat menjadi wali kota Surabaya, disaat menghadapi lawannya yang pingin bangun jalan tol tengah kota.
Ibu Risma juga dengan berani membongkar Bangunsari, Tambak Asri dan Dolly, komplek pelacuran terbesar di Indonesia hingga berhasil, ujar pakar influencer ini.
“Kebayangkan musuh-musuhnya besarnya kayak apa? Karakter kepemimpinan Ibu ini lebih cocok di lapangan daripada jadi Menteri. Semoga beliau sukses di Jawa Timur”, tambahnya.
Bersama Gus Hans Hadapi Kekuatan KIM Plus
Bacagub dan Bacawagub dari PDI Perjuangan Risma-GusHans kompak berbaju putih saat tiba di kantor KPU Jatim pukul 19.45 WIB untuk mendaftar dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.
Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) resmi Mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur menantang kekuatan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang terdiri dari 15 Partai pendukung Khofifah-Dardak di Pilgub jatim.
Diketahui, derasnya Prediksi kekuatan Petahana Khofifah-Dardak memang diunggulkan banyak pihak karena kekuatan KIM Plus masih berada dalam pengaruh Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Disisi lain, Kader Militan PDIP Surabaya Budi Leksono yang akrab dipanggil Buleks mengatakan, kami sudah paham Peta Politik di Jatim, wilayah Grassroot dan tapal kuda itu jalur merah, makanya kami merasa tak gentar menghadapi Petahana di Pilkada Jatim meskipun PDI Perjuangan sendirian mengusung Bu Risma dan GusHans, ujar Buleks yang mempelopori Relawan Bersatu Menangkan Risma-GusHans.
Sementara itu Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah menilai bahwa pasangan calon Risma dan Gus Hans mewakili Corak Kultural di Jawa Timur.
“Bu Risma representasi nasionalis, sedangkan Gus Hans mewakili santri. Bu Risma representasi dari figur berpengalaman panjang dalam karir jabatan publik, dan Gus Hans mewakili intelektualitas ulama dan santri. Jadi mereka berdua pasangan ideal yang saling melengkapi,” jelasnya.
Mengakhiri perbincangan dengan Buleks, Insya Allah pasangan Bu Risma dan Gus Hans akan membawa pemerintahan di Jawa Timur lebih bisa dipercaya rakyat.(*gtt)