Hadiri SOMRDPE 2024, Pj Sekdaprov: Ini Peluang Jatim Dalam Pembangunan Perdesaan dan Pengentasan Kemiskinan

Kabar Utama55 Dilihat

Kota Batu, Kantor Berita – Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono menghadiri The Senior Officials Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE) 2024 di The Singhasari Resort, Kota Batu, Kamis (29/8). 

Acara ini merupakan bagian dari The 2nd ASEAN Village Network (AVN) Meeting dan Workshop on Optimizing Digital/Smart Village in Revitalizing Village Economy. Di mana, pertemuan tahunan ini digelar untuk memperluas konektivitas antar desa di negara ASEAN. 

SOMRDPE, sebut Pj. Sekdaprov Bobby, merupakan peluang bagi Jawa Timur dalam pembangunan perdesaan dan pengentasan kemiskinan. Sehingga Jatim sebagai tuan rumah tahun ini, diharapkannya dapat memanfaatkan kesempatan dengan maksimal. 

Ikuti Berita Follow: Kantorberita.net

“Dengan mengadopsi pendekatan multi pemangku kepentingan, maka kegiatan ini mampu membuka kesempatan bagi Jawa Timur untuk membangun hubungan jejaring, kemitraan, dan kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara-negara ASEAN,” katanya. 

“Kegiatan berbagi pengalaman praktik baik ini juga dapat dijadikan sebagai dasar proyeksi kebijakan pengentasan kemiskinan perdesaan mendatang di Jawa Timur,” lanjutnya. 

Lebih jauh, dirinya juga mengatakan bahwa sebagai bagian dari negara ASEAN, Jawa Timur juga dapat berbagi pengalaman pengelolaan sumber daya, pemecahan masalah desa, serta perumusan kebijakan secara strategis dan progresif. Terlebih dalam menjawab tantangan global yang dihadapi oleh desa dewasa ini.

Jawa Timur sebagai tuan rumah tahun ini, menurutnya, merupakan pilihan yang tepat. Sebab, Sesuai Keputusan Menteri Desa PDTT RI No. 400 Tahun 2024 tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa Tahun 2024, Jawa Timur menduduki peringkat 1 dengan jumlah Desa Mandiri tertinggi se-Indonesia dengan 4.019 Desa Mandiri.

“Sedangkan 2.924 desa termasuk dalam kategori Desa Maju, dan 778 desa lainnya termasuk dalam kategori Desa Berkembang. Di Jatim sudah tidak terdapat desa dalam kategori Desa Tertinggal ataupun Desa Sangat Tertinggal,” katanya. 

Selain itu, Jawa Timur telah mencetak sejarah di mana penurunan angka kemiskinan mampu berada di bawah 10 persen untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir. Yakni 9,79% per data Maret 2024.

“Namun begitu, memang masih ada beberapa tantangan yang kita hadapi. Seperti mempersiapkan potensi dan infrastruktur desa sebagai jaringan desa ASEAN, mempercepat literasi digital hingga tingkat desa, mempersiapkan produk-produk unggulan desa yang memenuhi kualifikasi ekspor, juga mempersiapkan pelaku wisata untuk melakukan transformasi digital dengan pengurangan kontak fisik dalam pelayanan wisata,” katanya.

SOMRDPE 2024 ini berlangsung dari 28 Agustus hingga 1 September 2024. Dalam kegiatan ini, akan dilaksanakan pula kunjungan langsung ke dua desa unggulan Jawa Timur, yakni Desa Pujon Kidul Kab. Malang dan Desa Tulungrejo.

Turut hadir dalam acara ini Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI Abdul Halim Iskandar serta Pj. Walikota Batu Aries Agung Paewai. Pesertanya sendiri berasal dari negara-negara ASEAN seperti Brunei Darussalam, Cambodia, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Adapula perwakilan dari 2 negara sahabat yakni Jepang dan Korea Selatan.(*san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *